Aktivitas dimulai dengan dibuatnya model yang aktivitasnya meliputi:
a. User interface
b. Penentuan kebutuhan untuk software, hardware dan database
Dari hasil di atas akan dibuat pengembangan prototype sistem tersebut. Desain yang dihasilkan dari bagian ini meliputi disain user interface, disain basis data dan disain proses
Dari pengembangan prototipe ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Saat ini PT. Garuda Indonesia sudah memiliki sistem reservasi kargo (CAREGA) dan website Garuda Indonesia, namun diantara keduanya belum terintegrasi dengan baik. Sementara website PT. Garuda Indonesia baru terintegrasi dengan sistem reservasi penumpang saja, sehingga untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi pelanggan sistem tersebut perlu untuk dikembangkan.
2. Basis data dari sistem reservasi kargo sudah tersedia dan website juga sudah tersedia, sehingga yang diperlukan untuk pengembangan sistem tracking kargo ini hanyalah pembuatan interface untuk menjembatani sistem tersebut. Oleh karena itu mestinya sistem ini bisa dapat cepat untuk diimplementasikan mengingat biaya yang diperlukan relative sangat murah dan Perusahaan akan mendapatkan manfaat yang besar.
3. Dikembangkanya sistem ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk senantiasa memantau kargo yang akan dikirimkannya. Secara tidak langsung layanan ini akan memberikan rasa aman.
4. Keberhasilan dari sistem tracking ini sangat bergantung pada kedisiplinan petugas lini depan dalam mencatat kargo yang akan dikirimkan kedalam sistem CAREGA.
5. Dalam pengembangannya nanti sistem ini juga dapat dikembangkan untuk sistem akantasi kargo yang saat ini masih dilakukan dengan cara manual. Pengembangan sistem untuk sistem akuntansi ini juga hanya merupakan pembuatan interface antara CAREGA dengan sistem akuntansi yang sudah ada.
6. Keberhasilan sistem ini juga sangat bergantung pada kehandalan sistem, yang merupakan tanggung jawab dari Garuda Information System sebagai unit yang melakukan perawatan sistem tersebut.
7. Sistem ini mempunyai keterbatasan yaitu sebenarnya tidak dapat mengetahui posisi pesawat secara persis. Dia hanya bisa mengetahui posisi pesawat di posisi keberangkatan dan kedatangan.
Untuk memperbaiki keterbatasan-keterbatasan di atas diperlukan integrasi dengan sistem yang sudah ada di operasi sehingga sistem bisa mengetahui posisi pesawat dengan lebih baik. Sedangkan hal lain yang harus juga diperhatikan adalah unit kargo hendaknya berkomunikasi dengan Unit Komunikasi perusahaan untuk mengkomunikasikan pelayanan baru ini, sehingga peningkatan pelanan ini bisa terkomunikasikan dengan baik kepada pelanggan serta unit kargo bisa mendapat inputan dari pelanggan untuk dapat lebih memberikan pelayanan yang baik. Sedangkan masukan dari pihak luar sangatlah penting untuk kesempurnaan sistem ini.
[get this widget]
0 Comment:
Posting Komentar