Microsoft dan Google boleh saja membuat langkah pengamanan privacy untuk masing-masing web browsernya. Namun, Mozilla rupanya tak mau kalah dari rivalnya tersebut. Untuk itu, Mozilla kemudian mengumumkan mengenai mode privasi untuk browser Firefox 3.1. Update privasi ini menurut rencana akan dirilis dalam versi beta di bulan Oktober besok. Dalam mode privasi, sebuah browser tidak akan menyimpan history dari atau menyimpan cookies dari situs yang dikunjungi user.
Pengembang Mozilla Wiki, Mike Connor, telah membuat tiga tujuan mengenai adanya mode privasi Firefox 3.1 ini. Menurutnya, akan ada batas pemisah yang jelas antara session browsing yang public dan private, sehingga user tidak bisa dilacak ketika berada dalam session yang private. Informasi kunjungan situs dapat secara eksplisit disimpan, seprti permission, bookmark dan sebagainya.
Selain tidak merekam situs yag dikunjungi dan menghapus semua download dari sebuah session, mode privasi firefox 3.1 ini juga dimaksudkan untuk tidak menyimpan password, dan password tidak bisa autofilled. Fitur ‘autocomplete” dapat dilakukan, namun pemasukan data password tidak akan direkam. Ketika user masuk ke atau keluar dari mode privacy, maka segala session autentikasi, baik username atau password akan dihilangkan. Untuk itu, Firefox menyediakan fitur browsing dengan akses private dengan nama Stealthier.
Tidak hanya Mozilla, browser Google Chrome dalam versi beta juga memiliki mode privasi yang dinamakan Incognito. Ketika user menggunakan Incognito, bukan berarti mode privacy tersebut akan mencuri data atau melacak user. Bahkan browser Safari dari Apple juga mempunyai fitur browsing private. Sementara untuk Internet Explorer, juga memiliki fitur browsing private dengan nama InPrivate dalam IE8 Beta 2.









[get this widget]
0 Comment:
Posting Komentar